Friday, January 3, 2014

Facebook menghadapi tuntutan hukum dengan tuduhan bahwa mereka memonitor pesan pribadi para pengguna

Facebook menghadapi tuntutan hukum dengan tuduhan bahwa mereka memonitor pesan pribadi para pengguna



Dok: Timlo.net/ Facebook


Facebook menghadapi tuntutan hukum dengan tuduhan bahwa mereka memonitor pesan pribadi para pengguna. Tuntutan hukum itu mengklaim saat para pengguna berbagi sebuah link lewat pesan pribadi, Facebook menscan pesan tersebut untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas online sang pengirim.
Perusahaan itu dituduh secara sistematis menyadap pesan-pesan pribadi untuk mengumpulkan data pribadi dan mengambil keuntungan dengan memberikan data itu ke pengumpul data, pengiklan dan pemasar.
Facebook, tulis BBC, berkata bahwa tuduhan itu tanpa dasar.
“Kami akan membela diri kami dengan sekuat tenaga,” tambah jejaring sosial terbesar di dunia tersebut.
Tuntutan hukum itu meminta ganti rugi sebesar $100 (Rp1 juta) per hari untuk setiap hari di mana pelanggaran terjadi atau kurang lebih $10 ribu untuk setiap pengguna.
Tuntutan hukum ini dibuat minggu ini berdasarkan sebuah penelitian independen bahwa Facebook melihat isi dari pesan pribadi para pengguna untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan pengiriman pesan.
“Dengan mengatakan kepada para pengguna bahwa konten dari pesan di Facebook adalah pribadi, bisa menciptakan sebuah keuntungan untuk Facebook,” kata penelitian itu.
Karena para pengguna percaya bahwa mereka berkomunikasi di layanan yang bebas dari pengawasan bahwa mereka cenderung mengungkap fakta-fakta tentang diri mereka yang tidak mereka ungkap jika mereka tahu bahwa isi pesan mereka dimonitor.
“Dengan demikian, Facebok menempatkan diri mereka untuk mengambil informasi penguna yang tidak bisa dimiliki pengumpul data,” terang penelitian itu.

Thursday, January 2, 2014

Hati-Hati Klik Send Error Report di Windows, Jebakan Hacker

Hati-Hati Klik Send Error Report di Windows, Jebakan Hacker


Screenshot.
REDMOND - Pengguna komputer bersistem operasi Windows tentu pernah mendapati pesan error saat terjadi kesalahan dalam menjalankan program yang berujung pada melaporkan error report pada server Microsoft. Tapi tahukah bahwa jika pengguna meng-klik Send Error Report tersebut akan mengirimkan datanya pada intelijen Amerika, bukan Microsoft?

Pesan yang muncul pada boks error itu memang kerap dijumpai pengguna Windows ketika mengalami kerusakan program yang dijalankan. Pesan itu mengatakan bahwa sistem komputer mengalami kerusakan lalu memberikan opsi kepada pengguna untuk melaporkan error yang ada agar pihak Microsoft bisa menyelesaikan masalahnya dengan melakukan update.

Namun berdasarkan laporan dari media massa asal Jerman, Der Spiegel, pesan error yang di-klik oleh pengguna Windows tidaklah dikirim ke server Microsoft, melainkan pada intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA). Lagi-lagi Edward Snowden, mantan agen NSA yang membocorkan dokumen laporan tersebut dilakukan oleh divisi Tailored Acces Operations (TAO).

Menurut laporan yang ada, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (2/1/2014), kerusakan sistem atau error yang ada pada sistem operasi merupakan celah yang dapat digunakan untuk menggapai akses pada sistem operasi tersebut. Hal ini tak hanya dilakukan oleh NSA, kebanyakan hacker pun melakukan serangan melalui sistem yang crash atau rusak.

Ahli keamanan komputer, Graham Clueley, mengatakan peretasan melalui sistem error ini tak hanya dilakukan oleh NSA untuk wilayah Amerika Serikat (AS) saja, tapi juga berbagai negara di luar AS yang menggunakan sistem operasi Windows. "Ini adalah metode lain bagaimana mereka (NSA) mencari kelemahan pada sebuah komputer, dan selanjutanya dieksploitasi olehnya," kata Clueley.

Namun demikian, Microsoft melalui juru bicaranya mengatakan sama sekali tak memberikan kuasa pada pemerintah untuk mengakses pengguna Windows secara langsung maupun tak langsung. "Kami memiliki fokus yang siginifikan tentang dugaan tindakan pemerintah yang disebutkan benar atau tidak," tutup Microsoft. (amr)